Kerinduan Pada Kampus

 


    Salam semangat!

    Hari ini aku ingin menceritakan bagaimana hariku kemarin sewaktu nyasar di kampus. Hal yang mungkin terdengar aneh yah, nyasar di kampus? Oke, mari kita mulai.

    Kemarin adalah nyasar yang disengaja. Tentu di sengaja, karena aku menyengajakan diri nyasar ke kampus lain. Pahamkan sampai disini yang kumaksud? Ya, kampus lain. Artinya bukan kampus tempat dimana aku menempuh pendidikan.

    Semenjak corona virus ini melanda negeri tercinta Indonesia. Seluruh kegiatan dirumahkan hingga ada tagar pada waktu itu #stayhome. Segalanya stay at home, kuliah, kerja, sekolah, banyak lagi deh. Kini sudah tidak berlaku lagi tagar tersebut. Namun, syarat dan ketentuan berlaku di area New Normal sekarang ini. Kegiatan di luar sudah diperbolehkan selagi mematuhi protokol kesehatan. Oke? Mematuhi protokol kesehatan, salah satunya memakai masker. 

    Berkat corona virus, aku harus bersyukur karenanya tabungan rinduku sudah sangat banyak. Sekaligus khawatir sebenarnya, akan kukemanakan lagi rindu ini ditabung? Jika terus menabung dalam waktu lama. Aku tidak yakin hasilnya akan baik. Jangan-jangan nanti justru malah nyasar di kampus sendiri. Duh nggak elit banget kan yah.

    Nah, jadi kemarin aku nyasarnya bawa temen yang kuliah di kampus itu. Kebetulan ia ada hal yang mau di urus di bidang akademik. Cus deh, ngikut seperti buntut. Segalanya telah terbayang bagaimana keadaan kampus sebelum corona virus melanda. Eh, tapi kenapa aku justru membayangkan kampusku?

    Setelah selesai kami tidak langsung pulang kok. Mampir dulu ke kantin. Jangan disangka kami makan loh. Tidak selamanya berada di kantin itu makan. Bisa saja kan ngopi, nge-jus, atau cuma sekedar ngobrol ngalor ngidul. Tunggu dulu, mungkin kami akan begitu. 

    Sebut saja temanku itu si Fulanah. Jadi si Fulanah itu ada setoran hapalan di kegiatan organisasinya dengan beberapa temannya dan senior. Di bayanganku kata "beberapa" itu cuma 3 atau 4 orang saja lah ya kan. Eh, meleset dari ekspektasiku. Harus segera cabut nih, berbatinlah aku saat tahu banyak orangnya.

    Terjadilah perdiskusian antara aku dengan si Fulanah dalam lingkup bisik-bisik tetangga. Kekuatannya tak sebanding denganku untuk menahan agar tetap berada di sana. Akhirnya bisa meloloskan diri juga dari badai kecanggungan dan keterasingan. Asing dong. Bertemu wajah baru. Saat terpanggil "Kak" dari lisanku ternyata dia mahasiswa baru bukan senior di sana bukan pula satu angkatan. Dilema tentu melandaku.

    Duduklah aku sendirian dekat dinding di depan suatu ruangan. Melihat orang lalu-lalang mengingatkanku pada kampus di tempat nan jauh di sana. Pohonnya mengingatkanku pada pepohonan di kampusku. Pergi kuliah jalan kaki dengan di temani oleh pohon-pohon hijau yang menyejukkan. Jika sudah musim gugur. Gembira sekali, aku merasa seperti berada di Jepang atau Korea. 

    Mengusir kebosanan, aku bermain gawai tapi ternyata gawai itu tidak bersahabat denganku. Baterai yang tadinya 32% tiba-tiba menjadi 2%  dan mati akhirnya. Runtuh sudahlah terasa hidupku. Enggak juga kok. Cuma bingung nggak tau mau ngapain lagi. Keluarin buku mau menulis cerita tapi tak kunjung mendapat ide. Akhinya kucoba menghidupkan gawaiku kembali dan hidup dengan batrai 5%. Segera saja kukirim pesan pada si Fulanah aku nanti akan kesana.

    Sebelum itu, terjadi perdebatan batin pada diriku. Tidak ingin sendiri tanpa melakukan apa-apa. Tidak pula ingin bergabung di sana dengan keterasingan dan kecanggungan yang nyata. Akhirnya aku cuci tangan di depan gedung tenpat aku duduk. Pergilah aku ke tempat si Fulanah berada dengan kumpulannya. 

    Bukan masuk ke lingkup kelompok mereka. Aku masuk kantin dan langsung memesan makanan. Jadilah aku makan di tempat yang berbeda. Tidak lama aku selesai makan selesai pula lah urusan mereka. Tinggal tahap pulang deh. Tidak lupa untuk mampir ke warung bakso. Perut harus kenyang dulu  baru pulang. Oke? 

    Percaya dirilah dan jangan takut pada orang lain selagi kamu tidak berbuat salah apa-apa. Dan keadaan yang tidak mengancammu janganlah takut. Kamu akan tertinggal karena rasa takutmu, seperti aku. 

11 November 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Orang Baik

Salam Kenal Hari Ini